Ir.H.Syarif
Ahmad Lubis Msi. adalah Amir JAI ditahun 1990an awal. Pak Lubis , begitu ia akrab
disapa, menggantikan Mln.H.Mahmod Ahmad Cheema HA.Sy. –pak Cheema panggilanya- yang
sebelumnya merangkap jabatan sebagai Amir dan Rais ut Tabligh JAI .
Setelah pak Cheema
hanya menjabat Rais ut Tabligh, dan pak Lubis menjabat sebagai Amir JAI,
loby-loby ke sejumlah Tokoh Nasional mulai bertambah intent.
Salah satu yang
berkesan ketika ditahun 1992 pak Lubis dan sejumlah Pejabat JAI mengunjungi
Markas Besar Muhamadiyah di Jogyakarta. Ketika itu Amin Rais masih menjabat
Ketua Umum Muhamadiyah, Prof.Syafi’ie Maarif sebagai Sekjen nya, dan Prof Dawam
Rahardjo di Departemen Ekonomi nya Muhammadiyah.
Beberapa kali ,
sebelum kunjungan, Pak Lubis sudah kontak Telpon dan Fax- dengan Amin Rais,
waktu itu belum ada WA. Kontak langsung
dengan Calon Pendiri PAN itu, rupanya membuat suasana Pertemuan di Markaz
Muhamadiyah Jogyakarta itu menjadi sangat akrab dan familiar.
Pak Lubis membawa
Majalah Revew of Religion terbitan LONDON UK, yang didalamnya memuat berita dan
IKLAN Besar, tentang Berdirinya MTA- TV milik Ahmadiyah yang memancarkan
siaranya tentang Islam ke Lima Benua- seluruh Dunia.
N,Kukuh yang siap
dengan Kamera Video , merekam moment saat Amin Rais menerima Majalah RR London
itu, sambil berkomentar; Wah luar biasa Ahmadiyah ini Pak AMIR, kalau kami
Muhamaddiyah belum mampu bikin TV lah, Ujar Tokoh yang kemudian sempat menjadi
Ketua MPR RI itu.
Ya, benar, anda tidak
salah baca! Amin Rais memang memanggil pak Lubis dengan sebutan PAK AMIR –
ketika itu!
Tentu ini berkat
kerja-kerja loby yang intens - tidak
ujug-ujug, dimasa kepemimpinan pak Lubis dalam JAI.
PAK LUBIS
dan MTA Indonesia
Relawan MTA Indonesia Awalun |
Suatu hari setelah
pulang dari mengikuti Jalsah Salanah LONDON, Pak Lubis memimpin RAPAT Majlis
Amila JAI, yang lokasi rapatnya masih di lantai dua – bagian belakang-Masjid
Nasr Pusdik Mubarak Parung. Dalam rapat MA itu pak Lubis bercerita setengah
menangis, bahwa Bapak nya mas Kandali ini habis dimarahin HUZUR atba. Ketika mulakat
di London.
Pasalnya, seperti
biasa, saat mulakat Pak Lubis MOHON DOA dan Petunjuk HUZUR IV. Atba. Tentang -
apa yang harus dilakukan JAI untuk menyongsong Kemenangan Islam melalui
Ahmadiyah di seluruh Dunia?
Menurut pak Lubis,
konon Huzur marah sambil berkata, Petunjuk apalagi yang harus saya berikan ke
Amir JAI !!?? Setiap Mulakat sebelum ini, saya sudah beberapa kali memberikan
Petunjuk, agar JAI menyiapkan dua jam Bahan siaran MTA dalam bahasa Indonesia, dalam format VHS dan Betamax,
untuk dikirim ke London tiap hari!
Faximile pun berkali
kali dikirim ke JAI! Tapi sampai saat ini, hal itu belum bisa di laksanakan
JAI!
Para peserta rapat,
anggota MA JAI hanya terdiam. Karena memang tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Ditahun-tahun itu, produksi siaran Televisi memang belum populer dikalangan
masyarakat Indonesia- belum banyak yang tahu, apa itu VHS, Betamax, Betacam
dll.
Pak Ir.Abdurahman Tsaqib,
yang menjabat sebagai Sekretaris Audio
Visual- kebetulan tidak ikut rapat, dan hanya diwakili N.Kukuh sebagai Asisten
Audio Visual MA waktu itu.
Singkat cerita,
setelah rapat berakhir, pak Lubis memanggil N.Kukuh dan bertanya singkat tapi
sangat serius. “N.Kukuh bisa bikin bahan siaran MTA dalam Bahasa Indonesia Dua
Jam Tiap Hari kah?” InsyaAllah bisa Pak.
Jawab Kukuh singkat. Asal semua bahan,sarana dan prasarana nya disiapkan stock
untuk satu tahun, tambah Kukuh.
Baik, coba susun apa
saja keperluan bahan dan sarana untuk itu, berapa beaya nya, ajukan ke saya,
saya akan tanda tangani , ambil duitnya di pak Bashari-(Maal PB JAI ketika itu),
trus blanja, langsung Produksi.
Minggu depan kita
harus sudah bisa kirim bahan Siaran MTA bahasa Indonesia , berdurasi dua jam tiap hari dikirim ke London. Bisa?? Tanya
pak Lubis memastikan. Dan Kukuh menjawab, InsyaAllah bisa Pak.
Besok paginya,
N.Kukuh bersama pak Mahmod Cempaka Putih-sudah meluncur ke GLODOK Jakarta
Barat, pusat Penjualan alat-alat untuk Produksi siaran TV, seperti kamera,
kaset video, mesin editing dll.
Pulang dari Glodok,
segala bahan yang diperlukan untuk Produksi Siaran MTA Bahasa ndonesia memenuhi
seluruh Jok Mobil Kijang hijau- inventaris nya Rais ut tabligh. Beberapa
teknisi dan kameramen stasiun TV SCTV dan RCTI, yang berbarengan belanja di
Glodok, berkali kali tanya ke Kukuh, untuk apa semua alat-alat itu? Rupanya,
mereka heran , karena mereka yang kerja di TV swasta saja, belanjaan nya tidak
secanggih dan sebanyak itu.
Alahamdhulilah semua
tugas yang dibebankan ke Kukuh dan team lancar.
Sejak saat itu,
setiap Rabu – Kukuh dan para Pejabat PB JAI kumpul di Masjid Hidayat- Petojo
Jakarta, untuk Quality Control hasil Produksi Siaran MTA berbahasa Indonesia,
sebelum dikirim ke London UK.
Ada Pak Lubis, Pak
Kol.Lius Maala, ada pak Sayuti Azis, Ir.Yusuf Ahmad, pak Edi Kadir- kakaknya
pak Gunawan Isyaat JAI dll.- yang semua memberikan masukan dan arahan luar
biasa, untuk meningkatkan Produksi MTA Indonesia dimasa mendatang.
BERSAMBUNG…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar