Pak Lubis

 

Keterangan Foto;  Duduk Paling depan Mia Wasim- Amir Qadian, Berdiri di belakang dari kiri ke kanan, N.Kukuh, Ir.Arif Dastaman- Dhiafat PB JAI, Ir.Syarif Ahmad Lubis Msi, Mang Sarta?, Dhiafat Jemaat Singapore. Lokasi di Rumah Pak Lubis Bandung. (dok; nks 1991)

Ir.H.Syarif Ahmad Lubis Msi. adalah Amir JAI ditahun 1990an awal. Pak Lubis , begitu ia akrab disapa, menggantikan Mln.H.Mahmod Ahmad Cheema HA.Sy. –pak Cheema panggilanya- yang sebelumnya merangkap jabatan sebagai Amir dan Rais ut Tabligh JAI .

 

Setelah pak Cheema hanya menjabat Rais ut Tabligh, dan pak Lubis menjabat sebagai Amir JAI, loby-loby ke sejumlah Tokoh Nasional mulai bertambah intent.

 

Salah satu yang berkesan ketika ditahun 1992 pak Lubis dan sejumlah Pejabat JAI mengunjungi Markas Besar Muhamadiyah di Jogyakarta. Ketika itu Amin Rais masih menjabat Ketua Umum Muhamadiyah, Prof.Syafi’ie Maarif sebagai Sekjen nya, dan Prof Dawam Rahardjo di Departemen Ekonomi nya Muhammadiyah.

 

Beberapa kali , sebelum kunjungan, Pak Lubis sudah kontak Telpon dan Fax- dengan Amin Rais, waktu itu belum ada WA.  Kontak langsung dengan Calon Pendiri PAN itu, rupanya membuat suasana Pertemuan di Markaz Muhamadiyah Jogyakarta itu menjadi sangat akrab dan familiar.

 

Pak Lubis membawa Majalah Revew of Religion terbitan LONDON UK, yang didalamnya memuat berita dan IKLAN Besar, tentang Berdirinya MTA- TV milik Ahmadiyah yang memancarkan siaranya tentang Islam ke Lima Benua- seluruh Dunia.

 

N,Kukuh yang siap dengan Kamera Video , merekam moment saat Amin Rais menerima Majalah RR London itu, sambil berkomentar; Wah luar biasa Ahmadiyah ini Pak AMIR, kalau kami Muhamaddiyah belum mampu bikin TV lah, Ujar Tokoh yang kemudian sempat menjadi Ketua MPR RI itu.

Ya, benar, anda tidak salah baca! Amin Rais memang memanggil pak Lubis dengan sebutan PAK AMIR – ketika itu!

Tentu ini berkat kerja-kerja loby yang intens -  tidak ujug-ujug, dimasa kepemimpinan pak Lubis dalam JAI.

 

PAK LUBIS dan MTA Indonesia

 

Relawan MTA Indonesia Awalun

Suatu hari setelah pulang dari mengikuti Jalsah Salanah LONDON, Pak Lubis memimpin RAPAT Majlis Amila JAI, yang lokasi rapatnya masih di lantai dua – bagian belakang-Masjid Nasr Pusdik Mubarak Parung. Dalam rapat MA itu pak Lubis bercerita setengah menangis, bahwa Bapak nya mas Kandali ini habis dimarahin HUZUR atba. Ketika mulakat di London.

 

Pasalnya, seperti biasa, saat mulakat Pak Lubis MOHON DOA dan Petunjuk HUZUR IV. Atba. Tentang - apa yang harus dilakukan JAI untuk menyongsong Kemenangan Islam melalui Ahmadiyah di seluruh Dunia?

 

Menurut pak Lubis, konon Huzur marah sambil berkata, Petunjuk apalagi yang harus saya berikan ke Amir JAI !!?? Setiap Mulakat sebelum ini, saya sudah beberapa kali memberikan Petunjuk, agar JAI menyiapkan dua jam Bahan siaran MTA  dalam bahasa Indonesia, dalam format VHS dan Betamax, untuk dikirim ke London tiap hari!

 

Faximile pun berkali kali dikirim ke JAI! Tapi sampai saat ini, hal itu belum bisa di laksanakan JAI!

 

Para peserta rapat, anggota MA JAI hanya terdiam. Karena memang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ditahun-tahun itu, produksi siaran Televisi memang belum populer dikalangan masyarakat Indonesia- belum banyak yang tahu, apa itu VHS, Betamax, Betacam dll.

 

Pak Ir.Abdurahman Tsaqib, yang menjabat sebagai  Sekretaris Audio Visual- kebetulan tidak ikut rapat, dan hanya diwakili N.Kukuh sebagai Asisten Audio Visual MA waktu itu.

 

Singkat cerita, setelah rapat berakhir, pak Lubis memanggil N.Kukuh dan bertanya singkat tapi sangat serius. “N.Kukuh bisa bikin bahan siaran MTA dalam Bahasa Indonesia Dua Jam Tiap Hari kah?”  InsyaAllah bisa Pak. Jawab Kukuh singkat. Asal semua bahan,sarana dan prasarana nya disiapkan stock untuk satu tahun, tambah Kukuh.

 

Baik, coba susun apa saja keperluan bahan dan sarana untuk itu, berapa beaya nya, ajukan ke saya, saya akan tanda tangani , ambil duitnya di pak Bashari-(Maal PB JAI ketika itu), trus blanja, langsung Produksi.

 

Minggu depan kita harus sudah bisa kirim bahan Siaran MTA bahasa Indonesia , berdurasi  dua jam tiap hari dikirim ke London. Bisa?? Tanya pak Lubis memastikan. Dan Kukuh menjawab, InsyaAllah bisa Pak.

 

N.Kukuh dalam Liputan Embriyo MTA Indonesia- di Jalsah Salanah Qadian ke 100- Punjab-India 1991- yang dihadiri sekitar 25ribu orang dari berbagai Negara, Asia, Afrika, Australia, Amerika dll- suhu udara sekitar 8'C dibawah nol- menurut Koran lokal- sehingga Kukuh terpaksa mengenakan 7 lapis baju dan rompi. Sekedar perbandingan, suhu udara di PUNCAK- Cisarua Bogor yg dingin itu- rata2 sekitar 20'C tiap hari.

Besok paginya, N.Kukuh bersama pak Mahmod Cempaka Putih-sudah meluncur ke GLODOK Jakarta Barat, pusat Penjualan alat-alat untuk Produksi siaran TV, seperti kamera, kaset video, mesin editing dll.

 

Pulang dari Glodok, segala bahan yang diperlukan untuk Produksi Siaran MTA Bahasa ndonesia memenuhi seluruh Jok Mobil Kijang hijau- inventaris nya Rais ut tabligh. Beberapa teknisi dan kameramen stasiun TV SCTV dan RCTI, yang berbarengan belanja di Glodok, berkali kali tanya ke Kukuh, untuk apa semua alat-alat itu? Rupanya, mereka heran , karena mereka yang kerja di TV swasta saja, belanjaan nya tidak secanggih dan sebanyak itu.

 

Alahamdhulilah semua tugas yang dibebankan ke Kukuh dan team lancar.

 

Sejak saat itu, setiap Rabu – Kukuh dan para Pejabat PB JAI kumpul di Masjid Hidayat- Petojo Jakarta, untuk Quality Control hasil Produksi Siaran MTA berbahasa Indonesia, sebelum dikirim ke London UK.

 

Ada Pak Lubis, Pak Kol.Lius Maala, ada pak Sayuti Azis, Ir.Yusuf Ahmad, pak Edi Kadir- kakaknya pak Gunawan Isyaat JAI dll.- yang semua memberikan masukan dan arahan luar biasa, untuk meningkatkan Produksi MTA Indonesia dimasa mendatang.

 

BERSAMBUNG…….

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar